Aku pulang..
Hendak menjelajah jalan setapak yang sewaktu kecil sering jadi tempatku bermain.
Atau mampir di sebuah pemakaman khusus keluarga, yang di bawah salah satu cungkup makamnya sering aku kemudian duduk lalu tertidur disana.Makam tua, tempat Eyang kakung tertidur selamanya.
Ah, aku belum lupa, apa-apa yang sempat tumbuh dan kupelihara di tanah itu.
Kembang asoka, bunga Cempiring,tanaman kaca piring, bunga mawar, sedap malam, dan krisan.
Aku pulang..
Berharap memori kenangan itu berputar lalu tiba-tiba terulang.
Tapi sayang, itu khayal.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Di Serambi Kenang
Aku pulang..
Hendak menjelajah jalan setapak yang sewaktu kecil sering jadi tempatku bermain.
Atau mampir di sebuah pemakaman khusus keluarga, yang di bawah salah satu cungkup makamnya sering aku kemudian duduk lalu tertidur disana.Makam tua, tempat Eyang kakung tertidur selamanya.
Ah, aku belum lupa, apa-apa yang sempat tumbuh dan kupelihara di tanah itu.
Kembang asoka, bunga Cempiring,tanaman kaca piring, bunga mawar, sedap malam, dan krisan.
Aku pulang..
Berharap memori kenangan itu berputar lalu tiba-tiba terulang.
Tapi sayang, itu khayal.
Hendak menjelajah jalan setapak yang sewaktu kecil sering jadi tempatku bermain.
Atau mampir di sebuah pemakaman khusus keluarga, yang di bawah salah satu cungkup makamnya sering aku kemudian duduk lalu tertidur disana.Makam tua, tempat Eyang kakung tertidur selamanya.
Ah, aku belum lupa, apa-apa yang sempat tumbuh dan kupelihara di tanah itu.
Kembang asoka, bunga Cempiring,tanaman kaca piring, bunga mawar, sedap malam, dan krisan.
Aku pulang..
Berharap memori kenangan itu berputar lalu tiba-tiba terulang.
Tapi sayang, itu khayal.
ITU MERDEKA
BalasHapusKami anak negeri tepatnya 17 agustus 19 45 telah menggetarkan dunia
Dengan lantangnya sang proklamator berseru proklamasi
Teriring rakyat bangsa kami merdeka…..merdeka…..
merdeka pekiknya
Terasa memecahkan dunia dengan getarnya,
menghiasi mega dengan sangsaka merah putihnya
Bangga kami menjadi bangsa merdeka dengan revolusi para revolusioner.
Merdeka bukan hadiah konde atau peci maupun baret kolonial
kami merdeka dengan dasar berketuhanan, dengan jiwa prikemanusiaan, dan rasa kebangsaan.
kami merdeka dengan perilaku keadilan dan azaz kerakyatan
Kemerdekaan menuju kemakmuran rakyatnya, kesejahteraan bangsanya, dan keadilan sosial
Kemerdekaan bukan hadiah untuk golongan, kesenangan tertentu, atau pengaturan sendiri-sendiri
Kemerdekaan milik bersama, tanggungjawab bersama, mengisinya pun bersama.
Kemerdekaan amanah pendahulu, titipan generasi, dan saat ini pemegangnya.
Pelihara…………peliharalah kemerdekaan demi anak cucu bangsa
Merdeka………merdeka………….merdeka selamanya.
S. Hasan A. …………………… Malam, 17 Agustus 2011
PADANG (2)
BalasHapusPadang ini terhias rumput bergoyang dalam wajah pucat atau wajah ceria sebagai teman dalam diskusi mengenal diri.
Padang ini terpayung daun-daun rindang yang menghinggap di ranting, sebagai makna batas kemampuan,
terhias ranting yang bertengger di dahan sebagai batas makna kejayaan,
dan dahan bersandar pada pohon yang kokoh sebagai batas makna kekuasaan,
serta pohon terkait pada akar sebagai batas kehidupan
akar tenggelam dalam tanah untuk kita membaca dalam memetik makna yang adaNya
Ketika rumput bergoyang terinjak dan terabaikan
Ketika ranting yang bertengger dipatahkannya, dahan yang bersandar di tebangnya, pohon yang kokoh ditumbangkannya, dan akar yang tertanam tak bermakna, karna kesenangan yang melampaui batas
aturan dan ketentuan alam tak memiliki arti
Maka saat hujan turun dengan lebatnya
Tak ada rumput yang menahan aliranya
Tak ada akar menghisap airnya
Banjir dosa terjadi karenanya
Ketika angin bertiup dengan kencangnya
Tak ada daun, ranting dan dahan yang menahan deras siksanya
Kini kecerobohan, keteledoran telah menganiaya
Waktunyalah yang menyiksa
Terlambatlah sesalnya
Teriaklah dalam keterlambatan
Tersiksalah dalam aniaya akhir penyesalan.
S. HASAN A. …………………………………………… 23-2-2007
TENTANG RASA
BalasHapusJIKA KUBERIKAN ENGKAU PELANGI, MUNGKIN ENGKAU BINGUNG MEMELIH WARNA-WARNI
KALAU KUBERIKAN ENGKAU MEGA ENGKAU MENGATAKAN TERLALU LUAS PANDANGAN KU
ANDAI KUBERIKAN ENGKAU LAUTAN ENGKAU KECAPAIAN MENGARUNGINYA
KUBERIKAN ENGKAU BUMI ENGKAU KESULITAN MENJAJAKINYA
ANDAI KUBERIKAN ENGKAU CINTA ENGKAU KEBINGUNGAN MEMAKNAINYA
LALU KUBERIKAN ENGKAU RASA, ENGKAU TAK MAMPU MENGECAPNYA.
KARENA APA YANG KAU RASA TAK PERNAH SAMA DENGAN PERASAAN KU.
Ruang ku, 27-02-2012, S. Hasan A.