Mimpi di Negeri Setengah Demokrasi .

Aku punya mimpi.. dimana kepala-kepala daerah,orang-orang di pemerintahan sana bisa leluasa untuk bersikap semena-mena atau tak lagi mendengarkan aspirasi dari rakyatnya.

Aku punya mimpi..dimana badan kehormatan negara tak lagi memikirkan kehormatannya,melainkan memikirkan "bagaimana cara untuk kaya".

Aku punya mimpi..bahwa di setiap kota akan ada banyak laki-laki dan perempuan yang tak lagi berhati. Bisa sebebas-bebasnya menginjak hak asasi manusia lainnya atau mencaci-maki setiap orang yang berbeda pandangan dengan dirinya.

Aku bermimpi, tentang adanya pendukung-pendukung salah satu kubu politik bisa sepuas-puasnya berpikiran fanatik hingga kemudian mampu menggilas saudara,teman,dan kenalannya dengan berbagai macam bentuk hujatan ketika yang dipilihnya itu ternyata : berbeda.

Aku pernah punya mimpi, agar suatu hari situasi politik bisa tampak sangat kotor,bahkan lebih kotor dari sekotor-kotornya lumpur.

Aku punya mimpi dimana para pemimpin negri ini bisa menjabat dengan sendirinya, bebas memilih kursinya sendiri,dan tak usah susah-payah pakai acara pilih memilih segala.

Aku punya mimpi tentang negri yg daya tarik politiknya ini tak pernah bisa kumengerti. Tapi diantara mimpi-mimpi yang kusebutkan tadi, ada satu mimpi yang masih menjadi mimpi terbesarku saat ini :
"Aku mau orang-orang itu, yang sudah puas dan bebas melakukan apapun di negri ini, esok pagi tiba-tiba mati.
Dikubur. Ditimbun tanah, pun kerikil tajam bercampur lumpur."


Sebab sejatinya..aku cuma ingin mimpi-mimpi burukku tadi pada akhirnya tidak pernah menjadi nyata.

Mimpi di Negeri Setengah Demokrasi .

Aku punya mimpi.. dimana kepala-kepala daerah,orang-orang di pemerintahan sana bisa leluasa untuk bersikap semena-mena atau tak lagi mendengarkan aspirasi dari rakyatnya.

Aku punya mimpi..dimana badan kehormatan negara tak lagi memikirkan kehormatannya,melainkan memikirkan "bagaimana cara untuk kaya".

Aku punya mimpi..bahwa di setiap kota akan ada banyak laki-laki dan perempuan yang tak lagi berhati. Bisa sebebas-bebasnya menginjak hak asasi manusia lainnya atau mencaci-maki setiap orang yang berbeda pandangan dengan dirinya.

Aku bermimpi, tentang adanya pendukung-pendukung salah satu kubu politik bisa sepuas-puasnya berpikiran fanatik hingga kemudian mampu menggilas saudara,teman,dan kenalannya dengan berbagai macam bentuk hujatan ketika yang dipilihnya itu ternyata : berbeda.

Aku pernah punya mimpi, agar suatu hari situasi politik bisa tampak sangat kotor,bahkan lebih kotor dari sekotor-kotornya lumpur.

Aku punya mimpi dimana para pemimpin negri ini bisa menjabat dengan sendirinya, bebas memilih kursinya sendiri,dan tak usah susah-payah pakai acara pilih memilih segala.

Aku punya mimpi tentang negri yg daya tarik politiknya ini tak pernah bisa kumengerti. Tapi diantara mimpi-mimpi yang kusebutkan tadi, ada satu mimpi yang masih menjadi mimpi terbesarku saat ini :
"Aku mau orang-orang itu, yang sudah puas dan bebas melakukan apapun di negri ini, esok pagi tiba-tiba mati.
Dikubur. Ditimbun tanah, pun kerikil tajam bercampur lumpur."


Sebab sejatinya..aku cuma ingin mimpi-mimpi burukku tadi pada akhirnya tidak pernah menjadi nyata.