Sebelum Kita Menua

Sebentar saja, biarkan aku memilin kain-kain kemejamu
Menggulung-gulung kaos kaki hitam bergaris putih satu
Menggantung dasi dan jasmu di ujung kamar
Lalu menggandeng tanganmu menuju ruang tamu
Dan menukar tatapanmu yang seolah bertanya "kau kenapa?" dengan sebuah senyum tulus dan rasa cinta yang luar biasa.

Sebentar saja,biarkan aku lupa bahwasanya jam, menit, detik akan selalu berubah
dan perubahan itu akan membuat kita semakin menua,semakin renta
hingga kita tak punya tenaga lagi untuk saling berbagi perhatian
dan bertukar sikap manja
seperti yang kulakukan sekarang.

Sebentar saja.. Sebelum akhirnya kita menua
biarkan aku menikmati waktu berdua bersamamu
dengan caraku.


Sebelum Kita Menua

Sebentar saja, biarkan aku memilin kain-kain kemejamu
Menggulung-gulung kaos kaki hitam bergaris putih satu
Menggantung dasi dan jasmu di ujung kamar
Lalu menggandeng tanganmu menuju ruang tamu
Dan menukar tatapanmu yang seolah bertanya "kau kenapa?" dengan sebuah senyum tulus dan rasa cinta yang luar biasa.

Sebentar saja,biarkan aku lupa bahwasanya jam, menit, detik akan selalu berubah
dan perubahan itu akan membuat kita semakin menua,semakin renta
hingga kita tak punya tenaga lagi untuk saling berbagi perhatian
dan bertukar sikap manja
seperti yang kulakukan sekarang.

Sebentar saja.. Sebelum akhirnya kita menua
biarkan aku menikmati waktu berdua bersamamu
dengan caraku.