; Sasi
Adalah padamu--bethari tunggal penerus keturunan
kutitipkan selawat sakral atas cintaku
pada lapak
pun terhadap pria yang kau panggil bapak
isyaratkan padanya Nak
Di ranah Gautama,tepian gangga
pula antara pemuja sang Durga
seraya mendaur ilmu tetap ku kidung kasih rindu
tak kecuali padamu--yang puput pusar pun tak sempat ku memangku
Jika di lapak
Dua puluh sembilan sasi sembilan belas hari lagi
Tak ku dengar nukilan rawi asmaradana
Pun riuh karawitan penyambut hadir darinya
Bilang, kain putih serupa sari yang ku bawa
Akan kukenakan di samping keranda
Sebagai janda
( Sasi,jika mutlak meluncur ucap talak
entah laku atau tidak surga di telapak
; aku mati telak )
*seorang ibu meninggalkan anaknya..
tapi tetap, apapun itu, bagaimanapun ibu
bagi anak, surga di telapak selamanya melekat..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Pada Sasi, Kutitip Titis Cintaku
; Sasi
Adalah padamu--bethari tunggal penerus keturunan
kutitipkan selawat sakral atas cintaku
pada lapak
pun terhadap pria yang kau panggil bapak
isyaratkan padanya Nak
Di ranah Gautama,tepian gangga
pula antara pemuja sang Durga
seraya mendaur ilmu tetap ku kidung kasih rindu
tak kecuali padamu--yang puput pusar pun tak sempat ku memangku
Jika di lapak
Dua puluh sembilan sasi sembilan belas hari lagi
Tak ku dengar nukilan rawi asmaradana
Pun riuh karawitan penyambut hadir darinya
Bilang, kain putih serupa sari yang ku bawa
Akan kukenakan di samping keranda
Sebagai janda
( Sasi,jika mutlak meluncur ucap talak
entah laku atau tidak surga di telapak
; aku mati telak )
*seorang ibu meninggalkan anaknya..
tapi tetap, apapun itu, bagaimanapun ibu
bagi anak, surga di telapak selamanya melekat..
Adalah padamu--bethari tunggal penerus keturunan
kutitipkan selawat sakral atas cintaku
pada lapak
pun terhadap pria yang kau panggil bapak
isyaratkan padanya Nak
Di ranah Gautama,tepian gangga
pula antara pemuja sang Durga
seraya mendaur ilmu tetap ku kidung kasih rindu
tak kecuali padamu--yang puput pusar pun tak sempat ku memangku
Jika di lapak
Dua puluh sembilan sasi sembilan belas hari lagi
Tak ku dengar nukilan rawi asmaradana
Pun riuh karawitan penyambut hadir darinya
Bilang, kain putih serupa sari yang ku bawa
Akan kukenakan di samping keranda
Sebagai janda
( Sasi,jika mutlak meluncur ucap talak
entah laku atau tidak surga di telapak
; aku mati telak )
*seorang ibu meninggalkan anaknya..
tapi tetap, apapun itu, bagaimanapun ibu
bagi anak, surga di telapak selamanya melekat..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar