; Ratri
Jangan bilang padanya
Tanggal-tanggal yang sempat terasingkannya telah mati
Persis ketika aku
tak lagi punya hati
Biarkan ia mancari hari, atau bulan-bulan lain sendiri
Untuk mengganti yang terlewat akibat nafas yang tergadai sesaat
Atau biar saja ia minggat
Mungkin ingin menyusur lagi pesisir Parangtritis
atau berburu buku di tepian toko Malioboro
Meski kutahu, ada buku yang belum rampung dibacanya
Cukup bilang padanya,
Mawar putih yang lirih kuselip doa bertali kasih—bentuk aku tak bisa menjenguk
Tak perlu disandingnya sampai terlalu
Sebab pasti layu
: Buang saja
Biar kali Code menghanyutkannya ke hilir muara sore
Mungkin juga menerbangkan kelopaknya ke sudut gardu
Sebelah lembah gunung Semeru
merubahnya jadi rindu
Sungguhpun, biarkan ia sendiri
Diam dalam rehat yang sangat tak sejenak
Lalu pastikan,
Saat ia --yang layak saudara telah kembali
ia akan tahu dimana dan sedang apa aku
( Ratri,
Kaulah saksinya, aku masih disini.
mengeja doa untuknya )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Baginya, Aku Titipkan Mawar Di Suatu Malam
; Ratri
Jangan bilang padanya
Tanggal-tanggal yang sempat terasingkannya telah mati
Persis ketika aku
tak lagi punya hati
Biarkan ia mancari hari, atau bulan-bulan lain sendiri
Untuk mengganti yang terlewat akibat nafas yang tergadai sesaat
Atau biar saja ia minggat
Mungkin ingin menyusur lagi pesisir Parangtritis
atau berburu buku di tepian toko Malioboro
Meski kutahu, ada buku yang belum rampung dibacanya
Cukup bilang padanya,
Mawar putih yang lirih kuselip doa bertali kasih—bentuk aku tak bisa menjenguk
Tak perlu disandingnya sampai terlalu
Sebab pasti layu
: Buang saja
Biar kali Code menghanyutkannya ke hilir muara sore
Mungkin juga menerbangkan kelopaknya ke sudut gardu
Sebelah lembah gunung Semeru
merubahnya jadi rindu
Sungguhpun, biarkan ia sendiri
Diam dalam rehat yang sangat tak sejenak
Lalu pastikan,
Saat ia --yang layak saudara telah kembali
ia akan tahu dimana dan sedang apa aku
( Ratri,
Kaulah saksinya, aku masih disini.
mengeja doa untuknya )
Jangan bilang padanya
Tanggal-tanggal yang sempat terasingkannya telah mati
Persis ketika aku
tak lagi punya hati
Biarkan ia mancari hari, atau bulan-bulan lain sendiri
Untuk mengganti yang terlewat akibat nafas yang tergadai sesaat
Atau biar saja ia minggat
Mungkin ingin menyusur lagi pesisir Parangtritis
atau berburu buku di tepian toko Malioboro
Meski kutahu, ada buku yang belum rampung dibacanya
Cukup bilang padanya,
Mawar putih yang lirih kuselip doa bertali kasih—bentuk aku tak bisa menjenguk
Tak perlu disandingnya sampai terlalu
Sebab pasti layu
: Buang saja
Biar kali Code menghanyutkannya ke hilir muara sore
Mungkin juga menerbangkan kelopaknya ke sudut gardu
Sebelah lembah gunung Semeru
merubahnya jadi rindu
Sungguhpun, biarkan ia sendiri
Diam dalam rehat yang sangat tak sejenak
Lalu pastikan,
Saat ia --yang layak saudara telah kembali
ia akan tahu dimana dan sedang apa aku
( Ratri,
Kaulah saksinya, aku masih disini.
mengeja doa untuknya )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar