Aku punya mimpi.. dimana kepala-kepala daerah,orang-orang di
pemerintahan sana bisa leluasa untuk bersikap semena-mena atau tak lagi
mendengarkan aspirasi dari rakyatnya.
Aku punya mimpi..dimana badan kehormatan negara tak lagi
memikirkan kehormatannya,melainkan memikirkan "bagaimana cara untuk
kaya".
Aku punya mimpi..bahwa di setiap kota akan ada banyak
laki-laki dan perempuan yang tak lagi berhati. Bisa sebebas-bebasnya menginjak
hak asasi manusia lainnya atau mencaci-maki setiap orang yang berbeda pandangan
dengan dirinya.
Aku bermimpi, tentang adanya pendukung-pendukung salah satu
kubu politik bisa sepuas-puasnya berpikiran fanatik hingga kemudian mampu
menggilas saudara,teman,dan kenalannya dengan berbagai macam bentuk hujatan
ketika yang dipilihnya itu ternyata : berbeda.
Aku pernah punya mimpi, agar suatu hari situasi politik bisa
tampak sangat kotor,bahkan lebih kotor dari sekotor-kotornya lumpur.
Aku punya mimpi dimana para pemimpin negri ini bisa menjabat
dengan sendirinya, bebas memilih kursinya sendiri,dan tak usah susah-payah
pakai acara pilih memilih segala.
Aku punya mimpi tentang negri yg daya tarik politiknya ini
tak pernah bisa kumengerti. Tapi diantara mimpi-mimpi yang kusebutkan tadi, ada
satu mimpi yang masih menjadi mimpi terbesarku saat ini :
"Aku mau orang-orang itu, yang sudah puas dan bebas
melakukan apapun di negri ini, esok pagi tiba-tiba mati.
Dikubur. Ditimbun tanah, pun kerikil tajam bercampur
lumpur."
Sebab sejatinya..aku cuma ingin mimpi-mimpi burukku tadi
pada akhirnya tidak pernah menjadi nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar